Mewabahnya virus corona masih melanda berbagai belahan dunia. Virus yang pertama kali muncul pada akhir tahun 2019 di Wuhan China dan menyebarkan ke negara-negara lain sehingga menyebabkan banyak korban jiwa berjatuhan hingga kelumpuhan perekonomian warga. Sampai saat ini belum ditemukan obat penawar untuk menyembuhkan pasien yang terinfeksi paparan virus covid-19 tersebut. Apalagi semakin tingginya kasus membuat keresahan semua pihak serta menjadi pertanyaan kapan pandemi akan berakhir. Salah satu warga yang merasakan dampak langsung adanya virus corona, yaitu Nugroho (37) yang merupakan ayah satu anak dengan profesi sebagai karyawan pengrajin perak di bilangan Kota Gede. Banyak karyawan yang bekerja secara shift/paruh waktu yang menyebabkan pendapatan mereka menjadi berkurang. Untuk memenuhi kebutuhan, tentu masyarakat harus memutar otak bagaimana agar tetap dapat membiayai kehidupan keluarganya. Semula Nugroho hanya akan membuka bisnis dibidang kerajinan perak saja karena daerahnya memang terkenal dengan hasil perak yang memukau para wisatawan datang berkunjung. Namun karena adanya keterbatasan modal, akhirnya Nugroho memutuskan untuk tidak melanjutkan bisnis tersebut. Dengan tekad yang kuat, dia mencari alternatif lain yang muncul dari inspirasinya menonton video youtube untuk membuat push bike. Nugroho pun memulai bisnis tersebut dengan ditemani sang istri tercinta mendesain push bike dari bahan Kayu Jati Belanda. Awalnya, bisnis push bike dipublikasikan/dipasarkan melalui sosial media facebook dan instagram dan kini merambah juga di jual beli online Shoppie. Dengan keunikan yang dimiliki, mengundang rasa penasaran dari media cetak dan youtuber pula untuk mengunjungi rumah produksi push bike yang berada di Manggisan, Baturetno, Banguntapan. Bisnis rumahan yang tak tepikirkan kini telah berkembang hingga menembus pasar luar daerah dengan kisaran harga mulai 200 hingga 350 ribu rupiah.
Komentar :
Komentar belum ditemukan.